Pesantren Ramadan Lansia dan Anak di Kampung Saitan

Di bulan suci Ramadan, Kampung Saitan di Mulyodadi menjadi tempat yang penuh kehangatan dan kebersamaan. Di tengah suasana yang khusyuk, kegiatan Pesantren Ramadan digelar dengan melibatkan dua kelompok usia yang sering kali saling melengkapi: lansia dan anak-anak. Kegiatan ini dirancang khusus untuk mempererat hubungan antar generasi, mendidik, dan membina semangat spiritual.

Setiap sore, sebelum berbuka puasa, para peserta berkumpul di masjid setempat. Suasana masjid yang dihiasi dengan lampu-lampu berwarna dan nuansa Ramadan yang kental membuat setiap sudutnya terasa hangat. Lansia, yang biasanya menjadi sumber kebijaksanaan, hadir dengan senyum dan semangat, sementara anak-anak datang dengan rasa ingin tahu yang menggebu.

Kegiatan dimulai dengan pengajian singkat yang dipimpin oleh seorang ustadz lokal. Selama sesi ini, lansia berbagi pengalaman dan pelajaran hidup yang berharga, sementara anak-anak mendengarkan dengan penuh perhatian. Cerita-cerita tersebut tidak hanya mengajarkan nilai-nilai agama, tetapi juga memberikan perspektif tentang kehidupan dan pentingnya saling menghormati antar generasi.

Setelah pengajian, kegiatan berlanjut dengan sesi pembelajaran Al-Qur’an. Lansia yang berpengalaman dalam membaca Al-Qur’an menjadi pengajar, mengajarkan anak-anak cara membaca dan memahami isi kitab suci. Suasana belajar yang akrab terlihat ketika anak-anak mencoba menirukan bacaan para kakek dan nenek mereka. Tawa dan canda mengisi ruang, menjadikan proses pembelajaran ini menyenangkan dan penuh makna.

Saat sore menjelang berbuka puasa, peserta berkumpul untuk berbagi hidangan. Setiap keluarga di kampung berkontribusi membawa makanan untuk berbuka. Meja berbuka puasa dipenuhi dengan berbagai hidangan lezat, mulai dari kolak pisang, gorengan, hingga nasi dengan lauk pauk. Momen ini menjadi saat yang dinanti-nanti, di mana semua peserta berkumpul, tertawa, dan berbagi cerita. Kebersamaan ini menciptakan suasana hangat yang mengingatkan kita akan makna Ramadan yang sejati.

Setelah berbuka puasa, kegiatan dilanjutkan malam harinya setelah sholat tarawih berjamaah. Lansia dan anak-anak kembali berkumpul di masjid untuk melanjutkan Pesantren Ramadan. Kali ini, mereka terlibat dalam kegiatan interaktif yang melibatkan seni dan kreativitas. Anak-anak diajak untuk berlatih membuat kerajinan tangan yang sederhana, sementara lansia mengajarkan keterampilan yang mereka kuasai. Momen ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk belajar, tetapi juga memperkuat ikatan emosional antara generasi tua dan muda.

Pada akhir kegiatan, para peserta saling memberikan ucapan terima kasih. Anak-anak berjanji untuk meneruskan tradisi yang telah diajarkan oleh para lansia, dan lansia merasa bahagia melihat semangat generasi muda yang penuh harapan. Kegiatan Pesantren Ramadan di Kampung Saitan bukan hanya tentang pendidikan agama, tetapi juga tentang membangun jembatan antar generasi, memperkuat nilai-nilai kebersamaan, dan menciptakan kenangan indah yang akan dikenang sepanjang hayat.

Dengan kegiatan ini, diharapkan hubungan antara lansia dan anak-anak semakin erat, serta terciptanya lingkungan yang saling mendukung dan mencintai. Pesantren Ramadan di Kampung Saitan adalah contoh nyata bahwa dalam kebersamaan, terdapat kekuatan dan keindahan yang tak ternilai. (yayasanilmu)

Bagikan:

Tags

Related Post

Leave a Comment